- Advertisement -
ACEHJURNAL.COM — Chaowalit Thongduang, alias Sia Paeng Nanode, merupakan buronan terkenal di Thailand yang namanya mencuat ke permukaan karena serangkaian kejahatan serius dan pelariannya yang dramatis. Berikut adalah kronologi lengkap perjalanan karirnya yang melibatkan banyak kegiatan kriminal dan pengejaran polisi:
Chaowalit Thongduang, yang dikenal dengan julukan Sia Paeng Nanode, memulai keterlibatannya dalam dunia kriminal melalui serangkaian kasus berat. Pada 2 September 2019, ia terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi selama upaya penculikan di provinsi Phatthalung.
Pada Januari 2022, Chaowalit divonis 20 tahun enam bulan penjara oleh Pengadilan Phatthalung. Pada 7 Agustus 2023, ia dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat. Namun, pada 22 Oktober 2023, ia berhasil melarikan diri saat dibawa untuk perawatan gigi di RS Maharat Nakhon Si Thammarat. Dalam pelariannya, ia menghilang dari kamar rumah sakit setelah tampaknya jatuh pingsan, dengan borgolnya dilepaskan tanpa tantangan apapun.
Setelah melarikan diri, Chaowalit menjadi buronan paling dicari di Thailand. Pencarian besar-besaran melibatkan ratusan polisi dan tentara di pegunungan Banthad yang meliputi provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun. Pada 8 November, ia hampir tertangkap di sebuah persembunyian di Trang, tetapi berhasil melarikan diri setelah baku tembak dengan polisi.
Selama dalam pelarian, Chaowalit sering berpindah-pindah bersama beberapa pacarnya, salah satunya warga Indonesia. Hubungan inilah yang akhirnya membongkar keberadaannya. Chaowalit menyerang pacar Indonesia tersebut setelah bertengkar serius, yang kemudian melaporkannya ke polisi di Bali. Laporan ini memicu penangkapan Chaowalit oleh polisi Indonesia di Badung, Bali pada 30 Mei 2024.
Setelah penangkapannya, Chaowalit dipastikan akan diadili atas beberapa tuduhan tambahan termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata. Ia juga terlibat dalam beberapa kasus lain yang sedang menunggu persidangan, termasuk tuduhan pembunuhan seorang polisi pada Januari 2007 dan beberapa percobaan pembunuhan lainnya.
Selama pelariannya, Chaowalit sering menggunakan media sosial untuk mengeluhkan perlakuan yang tidak adil dari sistem peradilan Thailand. Ia mengklaim bahwa hukuman panjang yang dijatuhkan kepadanya tidak adil karena tindakannya didorong oleh niat baik untuk membantu seorang teman yang ditahan. Ia juga mengajukan petisi kepada Perdana Menteri Thailand, mengeluhkan aturan pengadilan dan tuduhan penyiksaan oleh petugas penjara.
Kisah Chaowalit Thongduang merupakan salah satu yang penuh dengan intrik, pelarian dramatis, dan tuduhan korupsi di berbagai tingkat pemerintahan. Pelariannya yang sukses selama berbulan-bulan menunjukkan tantangan besar yang dihadapi otoritas dalam menegakkan hukum dan menangani buronan kelas kakap seperti dirinya.
Rentang Waktu dan Kasus yang Melibatkan Chaowalit Thongduang
1. 5 Januari 2007: Kasus pembunuhan orang lain, pembunuhan polisi, kasus nomor 10/2550, terjadi di SPKT Mueang Phatthalung.
2. 3 Desember 2007: Kasus kepemilikan senjata api tanpa lisensi.
3. **21 April 2008**: Kasus percobaan pembunuhan, terjadi di wilayah SPKT Mueang Phatthalung.
4. **1 Mei 2008**: Kasus percobaan pembunuhan orang lain, terjadi di wilayah SPKT Mueang Phatthalung.
5. **18 Februari 2009**: Kasus memiliki senjata api, amunisi, dan bahan peledak yang digunakan khusus untuk perang.
6. **12 Maret 2009**: Kasus penyusupan di malam hari, terjadi di wilayah SPKT Mueang Phatthalung.
7. **11 Oktober 2011**: Kasus Undang-Undang Penjara, terjadi di wilayah SPKT Mueang Phatthalung.
8. **3 Desember 2016**: Kasus pembunuhan orang lain, terjadi di SPKT Mueang, Provinsi Nakhon Si Thammarat.
9. **27 Mei 2017**: Kasus pembunuhan orang lain, terjadi di SPKT Chawat, Provinsi Nakhon Si Thammarat.
10. **2 September 2019**: Kasus percobaan pembunuhan petugas polisi wilayah 8, terjadi di SPKT Na Khayat, Provinsi Phatthalung.
11. **9 September 2019**: Kasus percobaan pembunuhan orang lain, percobaan pembunuhan petugas polisi jalan raya Phatthalung, terjadi di SPKT Mueang Phatthalung.
- Advertisement -
