Buronan Thailand Chaowalit Ditangkap Setelah Bertengkar Dengan Pacar di Bali

- Advertisement -
- Advertisement -

ACEHJURNAL.COM — Chaowalit Thongduang, yang lebih dikenal sebagai Sia Paeng Nanode, buronan terkenal Thailand, akhirnya ditangkap di Indonesia setelah tujuh bulan pelariannya yang memalukan pihak berwenang Thailand, khususnya polisi. Penangkapan ini terjadi pada Senin, mengakhiri periode panjang pengejaran yang melibatkan kerjasama antar negara.

Penangkapan Chaowalit dilakukan setelah pacar Indonesia-nya melaporkan keberadaannya kepada polisi Bali. Sumber dari Badan Narkotika Thailand yang terlibat dalam operasi penangkapan mengatakan, “Chaowalit menyerang pacar Indonesia-nya setelah bertengkar serius. Dia menderita beberapa luka, jadi dia melaporkannya ke polisi di Bali. Itu memungkinkan kami memastikan lokasi Chaowalit.”

Pacar Indonesia tersebut, yang namanya dirahasiakan, adalah salah satu dari empat atau lima pasangan yang dimiliki Chaowalit. Setelah melarikan diri dari Thailand akhir tahun lalu, Chaowalit langsung menuju Indonesia dan tinggal bersama wanita tersebut di sebuah apartemen.

Chaowalit, 38 tahun, menjadi sorotan media ketika dia melarikan diri dari rumah sakit milik negara setelah dipindahkan dari penjara pada Oktober tahun lalu. Awalnya, ia mencari perawatan gigi tetapi kemudian dirawat di rumah sakit setelah tampak pingsan. Alih-alih dikembalikan ke penjara Nakhon Si Thammarat, borgolnya dilepaskan, dan dia berjalan keluar dari rumah sakit tanpa tantangan.

Pencarian besar-besaran melibatkan ratusan petugas polisi yang menyisir pegunungan Banthad yang mencakup provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun, tempat Chaowalit diyakini bersembunyi. Mereka akhirnya melacaknya ke sebuah persembunyian di pegunungan Trang pada 8 November, tetapi dia berhasil melarikan diri setelah baku tembak dengan polisi.

Selama pelariannya, Chaowalit sering berpindah-pindah bersama salah satu dari banyak pacarnya. Pihak berwenang Thailand, yang dipimpin oleh Shane Kanchanapach, wakil direktur jenderal Departemen Pemasyarakatan, melakukan perjalanan ke Indonesia setelah menerima informasi bahwa Chaowalit telah tinggal di Medan selama beberapa waktu. Tim tersebut terdiri dari perwakilan dari kantor anti-narkotika, polisi, dan Kementerian Kehakiman.

Sumber tersebut mengatakan bahwa para penyelidik mengetahui bahwa sebelum buronan itu ditangkap di Thailand tahun lalu, dia telah melakukan perjalanan ke Medan tiga kali, dan seorang sersan polisi wanita yang ditangkap sebagai kaki tangannya, melakukan perjalanan dengan wanita-wanita untuk Chaowalit. Inilah sebabnya para penyelidik fokus pada hubungan Chaowalit dengan wanita-wanita tersebut, yang akhirnya mengarah pada penangkapannya.

“Chaowalit bisa lolos dari tentara bersenjata polisi dan tentara di Thailand, tetapi dia dijatuhkan oleh wanita,” kata sumber tersebut.

Penangkapan Chaowalit di Indonesia menandai akhir dari pelarian buronan yang penuh intrik dan tantangan bagi otoritas Thailand. Kisah ini menunjukkan betapa kompleksnya penegakan hukum dalam menangani buronan kelas kakap seperti dirinya.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_imgspot_img

HEADLINES

BERITA TERKAIT