SINABANG | ACEHJURNAL.COM – Sebanyak lima nelayan asal Kabupaten Simeuleu diduga babak belur akibat dianiaya sejumlah pria pada Senin (30/11) malam. Mereka diduga dianiaya sekelompok pria dari organisai Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di Desa Air Pinang, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Aceh Timur.
Kelima korban masing-masing Hamdan (30), Armada (52), Harus Jamil (40), Murdalami (25) dan Rusman (45).
Kapolres Simeulue, AKBP Agung Surya Prabowo SIK melalui Kasat Reskrim, Ipda M. Rizal ketika dikonfirmasi AcehJurnal.com membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, semalam telah terjadi penganiayaan terhadap lima nelayan. Kasus ini sedang kita selidiki dan olah TKP,” kata Ipda M. Rizal via telepon seluler, Selasa (1/12).
Berdasarkan kronologisnya, pada Minggu (29/11) sekira pukul 03.00 WIB, empat nelayan yang menjadi korban awalnya sedang melakukan pencairan ikan di perairan desa Kuala Umo, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue dengan menggunakan perahu motor. Tiba-tiba, perahu motor yang mereka tumpangi dihampiri sekelompok orang desa Air Pinang, Kecamatan Simeulue Timru dengan menggunakan speed boat. Secara spontan, sekelompok pria tersebut langsung memukul nelayan tersebut dengan pendayung perahu dan jangkar. Tak hanya itu, korban juga digiring ke daratan dan setiba disana menjadi sasaran amukan massa. Usai kejadian tersebut, korban langsung melaporkan ke Mapolres Simeulue.
Dari hasil visum et repertum, tiga korban menderita luka serius masing-masing Armada (52), Hamdan (30) dan Harus Jamil (40). Sementara dua lainnya masing-masing Mudalami (25) dan Rusman (45) menderita luka memar.
“Dalam waktu 1×24 jam, kita berhasil mengamankan lima tersangka. Ada lima lagi yang saat ini masih kita kejar. Surat perintah penangkapannya sudah dikeluarkan dan kita siap mengejar pelaku lainnya,” ujar Ipda M. Rizal. []
Laporan : Anton Sinabang.