ACEH TIMUR | ACEHJURNAL.COM – Sebanyak tujuh orang anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Aceh Timur dikabarkan terdampar ke Mnyanmar. Panglima Laot Aceh, Miftah Tjut Adek ketika dikonfirmasi mengatakan, nelayan asal Idi, Aceh Timur ini terdampar pada Minggu (7/7) lalu.
“Iya benar. Ada tujuh orang nelayan asal Aceh Timur yang ditemukan terdampar di negara Mnyanmar pada 7 Juli 2024. Para anak buah kapal (ABK) beserta kapal pencari ikan mereka masih berada disana,” ucap Miftah Tjut Adek kepada AcehJurnal.com, Jumat (12/7) malam.
BACA JUGA :
Empat Nelayan asal Aceh Timur yang Ditahan di Thailand Dipulangkan
11 Nelayan Aceh Timur Ditangkap Otoritas Keamanan Thailand
Thailand Kembali Bebaskan 28 Nelayan Aceh
Miftah menyebutkan, Kapal KM Aslam Samudera asal Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) ini berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur sejak Senin (25/6) lalu. Dalam perjalanan kapal tangkap ikan itu dikabarkan hanyut hingga sampai di Mnyanmar.
Adapun ketujuh anak buah kapal (ABK) tersebut masing-masing M. Nur selaku nakhoda, asal Idi Rayeuk, Aceh Timur, Annas selaku masinis asal Pusong, Langsa, Mustafa Kamal asal Idi Rayeuk, Abdullah asal Langsa, Helmi asal Langsa, Muzakir asal Matang Kuli, Aceh Utara dan Mola Zikri asal Langsa.
Miftah menyebutkan, tim Panglima Laot telah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Aceh untuk secepatnya mengadvokasi ketujuh nelayan tersebut.
“Untuk mempercepat proses kami akan menyurati DKP Aceh dan PSDKP agar segera mengurus ketujuh nelayan yang terdampar tersebut,” pungkasnya.[]