Acehjurnal.com – BANDA ACEH – Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Aceh menyerukan penghentian seluruh aktivitas ekonomi masyarakat Aceh di Sumatera Utara. Seruan ini merupakan respons langsung atas viralnya video Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang melakukan razia terhadap truk berpelat nomor BL asal Aceh.
Ketua PERMAHI Aceh, Rifqi Maulana, menilai tindakan Bobby Nasution sebagai sikap yang patut dikritisi keras. Ia menyatakan bahwa aksi tersebut menciptakan kesan seolah kendaraan dari Aceh tidak pantas berada di wilayah Sumatera Utara.
“Seharusnya kita sadar, ketika diperlakukan seperti ini, Aceh tidak boleh lagi bergantung pada Sumut,” ujar Rifqi Maulana pada Minggu, 28 September 2025. Ia menegaskan bahwa momentum ini harus menjadi pendorong bagi Aceh untuk membangun kemandirian ekonominya sendiri.
Lebih lanjut, Rifqi menekankan bahwa sudah saatnya Pemerintah Aceh dan masyarakat bersama-sama mendongkrak perekonomian dan menegakkan kemandirian di tanah Serambi Mekah. Pernyataan ini ia sampaikan untuk merespons peristiwa yang dianggap merendahkan martabat daerah.
Sebagai langkah konkret, PERMAHI Aceh mendesak agar dana masyarakat Aceh yang selama ini ditempatkan di bank-bank di Medan segera dipindahkan. Rifqi mengungkapkan bahwa dana yang mengendap tersebut mencapai nilai triliunan rupiah.
“Dana masyarakat Aceh yang selama ini parkir sampai triliunan rupiah di bank-bank Medan harus segera dialihkan ke bank-bank di Aceh,” tegasnya. Langkah ini dinilai strategis untuk memastikan pertumbuhan investasi terjadi di daerah sendiri.
Dengan memindahkan dana tersebut, investasi akan tumbuh di tanah Aceh sendiri dan tidak lagi menghidupi atau mengembangkan daerah lain. Hal ini dianggap sebagai bagian dari upaya menegakkan kedaulatan ekonomi daerah.
Rifqi juga menyoroti prinsip keadilan yang harus berlaku timbal balik. Ia berpendapat bahwa jika kendaraan berpelat BL dilarang beraktivitas di Sumatera Utara, maka adalah wajar jika kendaraan berpelat BK asal Sumut juga mendapatkan perlakuan serupa di Aceh.
“Aceh tidak boleh lagi diperlakukan sebagai tamu di negeri sendiri. Saatnya kita menegakkan martabat dan kedaulatan ekonomi Aceh,” pungkas Rifqi Maulana menutup pernyataannya. Seruan ini muncul setelah sebuah video yang memperlihatkan Gubernur Bobby Nasution menghentikan truk berpelat BL menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Dalam rekaman video tersebut, Bobby Nasution terlihat bersama rombongannya memberhentikan satu unit truk berwarna cokelat berpelat BL dan berbincang langsung dengan sopir kendaraan. Video inilah yang memicu beragam tanggapan dan perdebatan publik.
Video viral tersebut tidak hanya memicu seruan dari PERMAHI, tetapi juga memicu beragam komentar warganet, terutama yang terkait dengan persoalan pajak kendaraan yang melintas antarprovinsi antara Aceh dan Sumatera Utara.
Sumber: KBA.ONE