Acehjurnal.com, JAKARTA – Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Aceh, Mahfudz Y Loethan, resmi ditunjuk sebagai Wakil Komite Tetap (Wakomtap) Bidang Perencanaan Pembangunan Kewilayahan Kadin Indonesia periode 2025-2029. Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dalam acara yang digelar di Jakarta International Convention Center pada Jumat (14/3/2025).
Penunjukan Mahfudz didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 14/DP/3/2/2025 yang mengatur penyempurnaan susunan dan komposisi personalia berbagai dewan Kadin Indonesia untuk masa bakti 2024-2029. Kepercayaan ini diberikan sebagai bagian dari upaya memperkuat peran Kadin dalam perencanaan pembangunan nasional yang lebih efektif dan terarah.
Mahfudz menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anindya Bakrie serta Wakil Ketua Umum Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional Kadin Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono, atas amanah yang diberikan. Ia menegaskan bahwa peran ini adalah tanggung jawab besar yang akan dijalankannya dengan penuh dedikasi. Menurutnya, perencanaan pembangunan yang matang merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, di mana kebijakan yang tepat harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, menciptakan tata ruang yang lebih efisien, serta mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam menjalankan tugasnya, Mahfudz menekankan pentingnya perencanaan berbasis data dan inovasi untuk membangun wilayah yang lebih maju dan berdaya saing. Ia melihat bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menciptakan tata kota yang lebih ramah lingkungan serta berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Ia juga menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah Aceh dalam menyusun strategi perencanaan pembangunan yang lebih terstruktur dan berdampak nyata.
Mahfudz menilai bahwa Aceh memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, namun perencanaan yang lebih sistematis sangat diperlukan agar pembangunan berjalan efektif dan merata. Ia berkomitmen untuk menjembatani kebutuhan daerah dengan kebijakan nasional, memastikan program pembangunan di Aceh lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, ia menekankan bahwa peningkatan infrastruktur, optimalisasi tata ruang, serta pengembangan kawasan ekonomi strategis harus menjadi prioritas agar Aceh bisa berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan dukungan Kadin Indonesia, Mahfudz juga berupaya menarik lebih banyak investor nasional agar berpartisipasi dalam pembangunan Aceh melalui proyek-proyek strategis yang selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.
Dengan pengalaman luas di dunia usaha dan organisasi serta jaringan yang kuat di tingkat nasional, Mahfudz diharapkan mampu membawa inovasi dalam perencanaan pembangunan wilayah yang lebih modern, adaptif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
