HomeDaerahKakanwil Kemenag Aceh Buka Pelatihan Kompetensi dan Inovasi Guru PAI Tiga Wilayah

Kakanwil Kemenag Aceh Buka Pelatihan Kompetensi dan Inovasi Guru PAI Tiga Wilayah

Acehjurnal.com – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam Dr. H. Mukhlis, M.Pd secara resmi membuka Kegiatan Pengembangan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran bagi Guru Pendidikan Agama Islam Zona Kota Sabang, Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar. Acara berlangsung di Portala Hotel Grand Arabia Banda Aceh pada Kamis sore, 16 Oktober 2025.

Pembukaan diawali dengan Tarian Ratoh Jaroe yang dibawakan oleh siswa MAN 1 dari Sanggar Tari Pocut Baren. Dalam kapasitasnya sebagai Pelaksana Harian Kakanwil Kemenag Aceh, Mukhlis menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi indikator penting dalam pengembangan profesionalisme guru PAI. Fokus utamanya adalah pengembangan kompetensi dan inovasi yang bermuara pada pembelajaran berbasis cinta.

“Kita menginginkan pengembangan yang bersifat aplikatif, dimana terdapat praktik langsung setelah pemberian teori,” tegas Dr. Mukhlis yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madrasah. Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dari pelatihan ini.

Lebih lanjut, Mukhlis menyoroti perlunya praktik syariat Islam di lingkungan sekolah dan madrasah. “Anak-anak harus mampu mempraktikkan ibadahnya dengan benar,” ujarnya. Harapannya, guru PAI dapat menjadi pendidik yang cerdas dan mampu membimbing peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama.

Dalam acara bertema “Bersama Meningkatkan Kompetensi, Menggerakkan Inovasi, Mewujudkan PAI Berkualitas” ini, Mukhlis mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat. “Harapan kami, guru PAI teruslah bersemangat dalam menjalankan tugas mulia ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh H. Salman Arifin, S.Pd., M.Ag dalam paparannya tentang Kebijakan Kemenag terkait PAI di Sekolah menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata dalam pengembangan kompetensi guru. Ia berharap guru PAI dapat menjadi teladan bagi peserta didik.

“Guru PAI harus memiliki kharisma dan jika memungkinkan, memiliki karamah,” tutur Salman. Ia memberikan analogi menarik, “Guru PAI janganlah menjadi ‘kompor’, tapi jadilah penyejuk dalam mendidik generasi muda.”

Acara yang berlangsung di hotel dekat kawasan Blang Padang ini dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk perwakilan dari Kanwil Kemenag Aceh, Kadisdik Banda Aceh, AGPAII, Pokjawas PAI, KKG, PGMP, dan mitra strategis lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan kualitas guru PAI.

Koordinator Acara Bukhari, S.E. dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk merespons perubahan paradigma pendidikan dari fokus pengetahuan menuju penguatan keterampilan dan karakter. Hal ini memerlukan guru yang kompeten dan mampu mengembangkan pembelajaran inovatif.

“Masyarakat membutuhkan guru yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual. Oleh karena itu guru PAI perlu mengembangkan kompetensi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif,” jelas Bukhari di hadapan guru-guru PAI non-PNS.

Bukhari menegaskan peran strategis guru PAI dalam era digital. “Guru PAI harus mampu menjadi pionir dalam menanamkan nilai-nilai keislaman melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Tantangan pendidikan di era digital harus kita jadikan peluang untuk menghadirkan pembelajaran agama yang lebih relevan,” paparnya.

Kegiatan yang diikuti puluhan guru PAI dari berbagai sekolah di Aceh ini menghadirkan beragam materi pengembangan profesionalisme. Peserta mendapatkan pembekalan tentang peran GPAI dalam pembentukan karakter, perencanaan pembelajaran mendalam, inovasi model pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, serta pemanfaatan media digital seperti Canva, AI, dan aplikasi edukasi lainnya.

Koordinator Panitia Bukhari, S.E. mengungkapkan detail peserta, “Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu, 18 Oktober 2025 ini diikuti oleh 69 GPAI dari tiga kota/kabupaten: Kota Sabang 20 peserta, Kota Banda Aceh 20 peserta, Aceh Besar 20 peserta, dan Pidie 19 peserta.” Acara yang dimoderatori oleh Hj. Fajriah Bakri, S.Ag ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan guru PAI dalam menghadapi dinamika pendidikan sekaligus membentuk generasi beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Sumber: Kakanwil Kemenag Aceh

Stay Connected

16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News