BANDA ACEH | ACEHJURNAL.COM – “Sebagai putra Barat Selatan, mari kita saling support dan tidak menjatuhkan untuk saling mengisi pembangunan”. Begitulah sepenggal kata disampaikan Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin saat mengawali obrolan santai di ruang kerjanya, Selasa (28/7) kemarin.
Hampir setiap hari, ada saja warga datang bertemu dengan politisi muda tersebut. Mulai dari sekedar silaturrahim, diskusi politik, hingga rapat-rapat penting menyangkut arah masa depan Aceh.
Sebagai putra asli Aceh Barat Daya (ABDYA), Safaruddin memiliki tanggungjawab moral untuk membangun Aceh pada umumnya dan wilayah pantai Barat Selatan pada khususnya. Baginya, harus punya komitmen dan prinsip kesadaran bersama untuk membangun daerahnya masing-masing. Dalam hal ini, Safaruddin mengajak kepada semua elemen masyarakat Barat Selatan agar menyatukan persepsi dan satu mimpi untuk mencurahkan perhatiannya untuk kemasalahan masyarakat pantai barat selatan.
Padahal banyak sekali potensi yang bisa digali dan kembangkan. Ia mencontohkan, saat ini ada 18 asli tokoh Barat Selatan dari delapan kabupaten/kota menduduki kursi parlemen. Belum lagi kepala SKPA juga dominan tokoh barat selatan Aceh.
“Apalagi yang harus kita persoalkan selama ini. Khususnya bagi anggota DPR Aceh wilayah Barat Selatan, mari coba kita alihkan 30 persen dari anggaran untuk kemasalahan masyarakat disana. Prioritaskan dulu kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi atau kelompok dulu,” kata Safaruddin.
Ia juga turut mendukung terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Barat Selatan (Barsela). Politisi muda dari Partai Gerindra ini tidak mempersoalkan wilayah mana saja yang akan dijadikan KEK Barsela. Begitu halnya dengan pemerataan pembangunan dengan infrastruktur memadai. Sehingga akan terjalinnya konektivitas antar semua pihak tanpa memprioritaskan kepentingan pribadi.
“Soal dimana akan dijadikan KEK Barsela aja harus berdebat, ada yang beranggapan di Nagan Raya, Aceh Jaya atau ABDYA. Bagi saya itu tidak jadi soal, tapi bagaimana mensinergikan segala kualitas pada diri kita untuk bersama-sama membangun barat selatan,” katanya lagi.
Ia mencontohkan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan dan Simeulue diprioritaskan pembangunan rumah sakit dengan pelayanan optimal. Pasalnya, dua wilayah tersebut merupakan ruang tengah bagi masyarakat pantai barsela sehingga pelayanan kesehatan mudah dijangkau. Begitu juga sektor perkebunan diprioritaskan di wilayah Nagan Raya, Subulussalam dan Aceh Singkil.
“Ini semua harus ada itikad baik dari kita semua. Jangan terkesan kita selalu dianaktirikan. Sehingga momen ini sengaja dimanfaatkan oleh kelompok tertentu pada pesta demokrasi. Seperti munculnya isu pemekaran dan lain-lain sebagainya. Kalau perlu, mari kita duduk bersama dan mendeklarasikan kaukus tokoh Barsela demi kemasalahan Aceh pada umumnnya dan Barat Selatan pada khususnya,” kata Safaruddin. [Parlementaria]