Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri mengatakan, kegiatan lomba ini sebagai ajang unjuk kemampuan bagi siswa dalam mengasah kemampuan berbahasa Indonesia sekaligus mengarahkan anak dalam bertutur kata.
“Kegiatan Debat Bahasa Indonesia untuk siswa SMK Tingkat Provinsi Aceh ini memiliki posisi yang sangat strategis sebagai ajang penajaman kemampuan siswa dalam mengekspresikan perasaan, informasi, dan pemikiran dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar,” katanya.
Ia mengatakan, bagi siswa SMK, penguasaan keterampilan berbahasa sangat penting dalam menunjang penguasaan kompetensi kejuruan. Karenanya, penguasaan keterampilan bahasa yang baik akan memberikan dampak positif yang besar bagi siswa sehingga akan bermanfaat dalam kehidupannya.
“Debat mengajarkan bukan tentang perbedaan, tetapi debat Bahasa Indonesia mengajarkan bagaimana dengan bahasa kita dapat menghargai pendapat orang lain serta bagaimana kita menyampaikan pendapat secara cakap dan santun kepada orang lain,” terangnya.
Rachmat berpesan kepada dewan juri untuk dapat memberikan penilaian yang objektif tanpa melihat asal usul peserta dari mana dan siapa, sehingga pada akhir kegiatan nanti kita dapatkan peserta terbaik I, II dan III yang akan diumumkan pada akhir kegiatan nanti.
“Selamat mengikuti lomba dan teruslah berkreasi dalam mengukir prestasi, sehingga menjadi bukti bahwa produktivitas pendidikan terus berkembang di dunia SMK,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Teuku Miftahuddin, mengatakan, peserta debat merupakan para siswa dan didampingi guru pendamping SMK dari kabupaten/ kota seluruh Aceh dengan jumlah keseluruhan 92 orang yang akan berlangsung sejak 1 – 4 Maret 2020 di Hotel Madinatul Zahra, Banda Aceh.
“Peserta akan diseleksi oleh para dewan juri secara objektif dan profesional. Adapun dewan juri berasal dari kalangan Akademisi, Guru dan Debater Nasional,” jelasnya.
Miftahuddin mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk membiasakan siswa berpikir kreatif dan analitis, mampu bersaing secara kompetitif, berkomunikasi secara efektif, dalam menyampaikan argumentasi di depan publik dengan Bahasa Indonesia.
“Sekaligus membangun kesadaran dan kepedulian peserta didik akan pentingnya toleransi menghormati, kerjasama, dan perbedaan opini sebagai sikap yang harus tumbuh dalam demokrasi yang sehat,” terangnya.
Kegiatan lomba debat bahasa merupakan bagian pembentukan karakter dan jati diri siswa yang berkualitas, berdaya saing serta mampu berkomunikasi dengan baik karena bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dalam menunjang pemerataan mutu pendidikan di SMK.[]