Banda Aceh | AcehJurnal.com – Pada 26 Desember 2004 silam gempa dan tsunami telah memorak-morandakan Bumi Serambi Mekkah. Bertepatan dengan 16 tahun bencana maha dahsyat tersebut. Warga kota Banda Aceh menziarahi salah satu kuburan massal tsunami yang terletak di kuburan massal Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar pada Sabtu (26/12).
Di kuburan massal Siron ini, tercatat lebih dari 40 ribu jiwa dimakamkan. Kuburan ini merupakan tempat dikuburnya korban tsunami pada suatu lubang besar, dan secara bersamaan. Hal ini dilakukan karena mayatnya yang sudah rusak diterjang air bah, dan sudah sulit untuk diidentifikasi.
Amatan AcehJurnal.com, aktivitas peziarah telah dimulai sejak pagi. Meski di tengah wabah covid-19, tak menyurutkan warga untuk berziarah dengan mengedepankan protokol kesehatan. Di setiap pintu gerbang, petugas gabungan terlihat mengawasi setiap peziarah.
Sebelum masuk, peziarah diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan dengan hand sanitizer. Para peziarah juga dihimbau untuk tetap menjaga jarak.
Tak hanya di makam Siron, mereka berbondong-bondong menuju ke kuburan massal di sejumlah titik seperti Lhoknga, Kajhu, Kabupaten Aceh Besar dan Ulee Lheue, Banda Aceh. Di sana, mereka mendoakan sanak saudaranya yang menjadi korban tsunami.
Masyarakat terlihat duduk bersila sambil membaca Surah Yasin. Beberapa warga tak kuasa menahan air mata.
Seorang warga, Cut Zulaikha (43) mengaku, setiap tahunnya ia selalu berziarah ke kuburan massal untuk mendoakan saudaranya. Saat musibah tsunami terjadi, perempuan asal Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar ini kehilangan suami dan tiga anaknya.[]