Jantho | AcehJurnal.com – Hari masih pagi, jarum jam masih menunjukkan pukul 09.15 WIB, Sabtu (2/1/2021). Kabut pagi masih menyelimuti perbukitan.
Sepeda motor kami melaju dengan kecepatan sedang, meliuk-liuk di atas jalanan beraspal yang membelah perbukitan Jantho – Lamno. Hamparan padang rumput atau sabana terbentang luas bak permadani hijau. Sabana ini hanya ditumbuhi rumput dan ilalang setinggi kurang lebih 50 centimeter. Beberapa bagian terlihat sudah agak mulai menguning. Di sebelah kiri, lereng pegunungan terlihat curam dan lapang tanpa pepohonan.
“Kita sudah sampai di kaki Pegunungan Batee Meucica. Ayo kita istirahat sambil hunting dulu,” kata Mustajib, salah seorang travel blogger asal Aceh Besar.
“Omak, keren ya. Cocok buat kemping dan sekaligus untuk momen physical distancing begini,” timpal Aulia, fotografer kawakan asal kota Banda Aceh.
Tanpa menunggu lama, kami pun segera memanfaatkan momen terbaik ini. Berjarak sekitar 60 KM dari kota Banda Aceh, pegunungan Batee Meucica menyuguhkan pesona alam yang memikat. Pegunungan dengan ketinggian 1.140 Mdpl ini terletak diantara Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya.
Untuk akses kesana, dapat ditempuh mudah melewati pedesaan di kawasan waduk keliling Indrapuri maupun dapat ditempuh melewati pedesaan di kawasan Jantho.
“Bila ingin berkemah, disarankan di bawah 10 orang. Untuk perempuan masih belum diperkenan untuk kemping disini karena berdasarkan aturan gampong disini,” kata Mustajib lagi. []